Senin, 07 Oktober 2013

Analisis Positioning dari iklan Oreo


Analisis Positioning iklan Oreo

Banyak sekali iklan yang ditayangkan di Televisi, mulai dari pagi, siang, sore, malam, hingga pagi lagi. Iklan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mempromosikan produk, terlebih jika suatu produk secara gencar menayangkan iklan produknya. Hal ini mempengaruhi konsumen yang awanya tidak tertarik, menjadi penasaran dan mulai tertarik dengan iklan yang ditayangkan.  Di dalam tayangan iklan suatu produk, akan terlihat bagaimana ia memposisikan dirinya dalam benak masyarakat luas.

Pada kesempatan kali ini, kita akan menganalisa bagaimana Oreo memposisikan dirinya di benak konsumen lewat tayangan iklannya di televise
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan produk yang satu ini. Oreo merupakan produk biscuit yang mendunia, yang dikenal berbagai usia mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua. Mendengar kata Oreo, pasti yang tergambar dibenak kita adalah biscuit coklat dengan krim putih yang dimakan dengan cara “diputar, dijilat, dicelupin” ke dalam segelas susu putih yang merupakan “cara asik makan oreo”.
Di usianya yang lebih dari satu abad ini, Oreo sudah sangat berhasil memposisikan dirinya dibenak konsumen. Memang diperlukan waktu yang lama untuk membangun citra produk di masyarakat. Oleh karena itu, Oreo saat ini bukan lagi sebagai perusahaan yang memperkenalkan produknya, tetapi lebih mempertahankan citra produk yang telah melekat erat di dalamnya.
Iklan-iklan Oreo biasanya di buat dengan cara deskriptif, yaitu menceritakan tentang sesuatu hal yang erat dengan kebersamaan anak-anak dan teman-temannya dan anak-anak dengan keluarganya. Hal ini sesuai dengan sasaran produk tersebut yang menjadikan anak-anak dan keluara sebagai target mereka.
Berikut ini adalah beberapa iklan Oreo yang ditayangkan di Televisi.

1
Pada iklan ini diceritakan tentang anak-anak yang dalam masa tumbuh kembang yang sedang bermain basket, kemudian seorang anak perempuan yang membawa Oreo dan mengajak mereka memakannya sambil memegang segelas susu putih. Kemudian mereka mengambil biscuit Oreo dan menggunakan “cara asik makan Oreo” yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin. Ketika mereka mencoba mencelupkan Oreo kedalam segelas susu yang dipegang anak perempuan, di bagian inilah Oreo terlihan menekankan bahwa produk mereka adalah produk yang menyatukan kebersamaan pertemanan anak-anak.


Pada iklan kedua ini, diceritakan empat orang anak perempuan yang sedang bermain bersama. Mereka sedang bermain tebak-tebakan. Satu orang anak perempuan memperagakan beberapa hal, kemudian ia mencoba memperagakan Oreo dengan cara bersikap seolah olah ia sedang memutar, menjilat, dan mencelupkan sesuatu. Dengan spontan ketiga temannya menjawab “Oreo”. Hal ini sudah sangat jelas bahwa Oreo sudah sangat baik menepatkan dirinya di benak konsumen.
Tidak berhenti disitu, anak perempuan ini kemudian memperagakan seolah-olah ia sedang kedinginan, namun ketiga temannya ini bingung dan tidak bisa menjawab. Sang pemeragapun memberitahu bahwa Oreo mempunya varian baru, yaitu Oreo Ice Cream dengan cara membuka kain diatas meja yang menutupi sebugkus oreo.
Setelah itu, mereka secara bersama-sama memakan oreo dengan menggunakan cara asik makan oreo.
3

Pada iklan yang ketiga ini, diceritakan seorang anak kecil yang sedang bermain dengan boneka beruang besarnya di ruang tamu. Ia bercerita kepada boneka tersebut bahwa  teman-temannya  suka Oreo, namun ketika ia berkata “suka Oreo” ia berpaling ke ayahnya yang sedang menelfon di meja kerjanya. Kemudian ayahnya mendengar dan pindah ke belakang boneka buruang seolah-olah bonekanya hidup dan memakan Oreo dengan cara asik makan Oreo, yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin.
Dari cerita deskriptif tersebut, Oreo lagi-lagi menggambarkan sebuah kebersamaan. Kali ini kebersamaan dengan keluarga, yaitu dengan ayahnya.
4
Pada iklan keempat ini dapat dikatakan iklan Oreo yang paling “nge-hits”. Hal ini dikarenakan sosok pemeran utama dalam iklan ini sangat lucu dan polos serta cantik, sehingga banyak orang yang meniru-niru suara dan kata kata Afika. Pada iklan ini diceritakan tentang seorang anak yang sedang belajar, bernama Afika. Kemudian datang seorang temannya yang berpakaian layaknya musim salju, dengan menggunakan jaket tebal, syal, dan topi kupluk, ia berkata, “Afika, ada yang baru nih”. Sontak Afika menjawab, “apa”. Kemudian temannya memakaikan ia pakaian yang sama sepertinya dan berkata “nanti dingin loh”. Kata kata ini menggambarkan dan mensugestikan Oreo Ice Cream yang di iklankan. Kemudian barulah mereka berdua menikmati Oreo Ice Cream dengan “cara asik makan Oreo” yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin ke dalam segelas susu putih.
Dalam iklan oreo ini digambarkan kebersamaan Afika dan temannya dalam menikmati Oreo, sehingga menimbulkan keakraban ketika mengkonsumsinya.



Pada iklan kelima ini, Oreo terlihat mengamati perkembangan zaman. Perkembangan teknologi membuat orang tua cenderung sibuk dengan smartphonenya. Iklan ini bercerita tentang seorang anak yang bertanya kepada ayahnya, “ayah pilih handphone atau Oreo?”, dan ayahnya memilih handphone. Kemudian sang anak mulai mengaplikasikan cara asik makan oreo. Pertama sang anak bertanya, apakah handphone dapat diputar, dab ternyata handphone tersebut dapat diputar. Kedua anak tersebut menjilat Oreo, dan bertanya apakah handphone dapat dijilat. Dengan sangat terpaksa, sang ayah menjilat handphonenya. Ketiga sang anak mencelupkan Oreo ke dalam segelas susu putih dan bertanya kepada ayahnya lagi, apakah handphone bisa seperti itu juga. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini handphone tidak bisa mengikuti cara asik makan Oreo yang dilakukan sang anak. Setelah itu, mencairlah keakraban antara ayah dan anak yang sebelumnya tidak tampak. Hal ini mencerminkan bahwa Oreo adalah produk yang di tujukan untuk anak-anak dan keluarga.

Dari lima video diatas dapat terlihat iklan Oreo yang ditayangkan ke public sangatlah konsisten menanamkan positioning di benak konsumen.
Pertama dengan menanamkan cara mengkonsumsi Oreo yaitu “cara asik makan Oreo” dengan diputar, dijilat dan dicelupkan kedalam segelas susu putih.
Kedua dengan menanamkan citra bahwa Oreo menciptakan keakraban di tengah-tengah keluarga dan kerabat dekat.
Ketiga adalah dengan menggunakan talent anak kecil yang lucu dan polos.

Tidak ada komentar: